Ketika memasuki masa remaja, gairah seks yang meluap-luap adalah hal yang normal. Masalahnya, jika belum menikah, hasrat seks yang besar ini sering membuat bingung para remaja dan orang dewasa muda, terutama laki-laki.
Beberapa orang akan melakukan seks pra nikah. Ini adalah hal yang berisiko, apalagi jika motifnya hanya karena seks, bukan cinta. Penelitian BKKBN tahun 2010 menemukan bahwa 30% wanita merasa terpaksa saat melakukan hubungans seks. 10% di antaranya merasa tertipu sebab setelah bercinta dengan pacar, sang pacar justru selingkuh atau meninggalkannya.
"Lakukan seks jika sudah benar-benar siap. Jika tidak, maka ada mekanisme alami yang disebut mimpi basah atau mimpi erotis. Jika masih belum cukup, maka solusinya adalah masturbasi," kata Zoya Amirin, M.Psi, psikolog seksual dalam acara Blogger Bicara Seks yang diselenggarakan BlogDetik di Gedung Aldevco Octagon, seperti ditulis Sabtu (5/5/2012).
Masturbasi adalah solusi yang baik karena hasrat seks tersalurkan, tidak menghamili atau dihamili dan tidak menyebabkan penyakit. Tapi Zoya mewanti-wanti agar tidak bermasturbasi dengan pornografi sebab membuat penikmatnya mempertanyakan seksualitasnya.
"Orang akhirnya membandingkan antara dirinya dengan tokoh di film. Padahal di film itu jelas-jelas rekayasa sehingga akhirnya menjadi minder. Pornogafi juga bisa merusak otak karena membuat kecanduan," kata Zoya.
Agar lebih mengasah perasaan saat bermasturbasi, sebaiknya gunakan fantasi seksual saja. sehingga lebih aman dari kecanduan pornografi yang berbahaya. Melakukan seks sebelum siap lahir batin bisa berakibat buruk.
"Orang yang sudah pernah berhubungan seks pasti ingin melakukannya lagi. Karena seks itu menyenangkan. Dan sesuatu yang menyenangkan itu selalu ingin diulangi," kata Zoya.
Untuk pria, hasrat seksualnya sangat dipengaruhi oleh pandangan dan mudah tertarik melihat wanita yang seksi. Pria dan wanita yang pernah merasakan seks namun belum menikah cenderung terjerumus dalam perilaku seks bebas